Rabu, 01 April 2009

Perjuangan Menemukan Cinta


Judul : Maryamah Karpov
Pengarang : Andrea Hirata
Penerbit : PT. Bentang Pustaka
Tebal : xii + 504 halaman
Tahun : Cetakan III, Desember 2008

Sungguh dahsyat kekuatan cinta, cinta bisa membuat orang jadi kuat seperti herkules, cinta bisa mengubah orang waras jadi kehilangan akal sehatnya, dengan cinta orang bisa melakukan apa pun yang tak pernah tebayangkan sebelumnya.
Cinta telah membawa seorang Ikal menjelajahi hampir separuh hamparan bumi. Hidup menggelandang dengan makan dedaunan di pinggir jalan berebutan dengan kambing dan binatang herbivora lainnya. Bekal yang ia bawa hanya mimpi dan cinta, walaupun yang dia dapatkan hanya kenyataan, kenyataan bahwa cintanya masih disembunyikan oleh alam.
Meskipun begitu, semangat untuk menemukan cinta sejatinya tak pernah surut secuil pun. Informasi tentang gadis bernama A Ling terus dikejarnya, hingga ada setitik harapan ketika ada sesosok mayat terdampar di tepi pantai dengan tato kupu-kupu persis seperti yang dimiliki oleh A Ling. Banyak sekali versi yang menyebutkan asal-muasal mayat tersebut sehingga kevalidan informasi yang ia dapat sangat kecil persentasinya. Namun, dengan kemungkinan yang secuil tadi, ia menganggap ini adalah kemungkinan yang sangat besar karena sudah habis keterangan tentang A Ling kecuali mayat tadi. Ia pun segera mengambil sikap untuk menyusuri pulau-pulau kecil dan angker hanya untuk mencari titik cerah tentang keberadaan cintanya yang sudah belasan tahun ia cari. Memang sudah jadi watak Ikal sekian lama berpisah tak pernah terbersit sedetik pun untuk melirik wanita lain menggantikan nama A Ling yang sudah terukir dalam hatinya. Mungkin inilah yang dikatakan cinta sejati. Luar biasa kestiaannya.
Tidak seperti kebanyakan orang yang menyatakan cintanya dengan hanya mengutip lirik lagu “tingginya gunung kan ku daki, dalamnya lautan kan ku seberangi”. Tapi Ikal benar-benar malakukannya. Keputusan telah beku, tak dapat ditawar-tawar lagi. Masalah pun mulai menghampiri, tidak ada seorang pun yang mau menyewakan perahunya, karena semua orang tahu keganasan ombak yang memisahkan pulau Belitong dengan kepulauan batuan, belum lagi ancaman perompak yang tak segan memenggal kepala manusia hanya untuk kesenangan. Alternatif kedua adalah membeli perahu, tapi ide ini terkalahkan dengan kondisi keuangan Ikal yang mengenaskan, sudah satu bulan ia menjadi pengangguran paling intelektual di pulau Belitong, sejak menggondol ijazah master of science dari Prancis dan Inggris ia belum pernah mendapat pekerjaan. Hal ini bisa dimaklumi karena di pulau terpencil itu mana ada orang yang membutuhkan keahliannya dalam bidang ekonomi telekomunikasi.
Solusi terakhir yang paling mungkin dilakukan adalah dengan membuat perahu sendiri, bukan main, rencana ini dengan cepat menjadi hotnews yag paling banyak dibicarakan oleh masyarakat Belitong, di pasar, si jalan, dan tak ketinggalan di warung kopi. Di warung kopi, semua orang menampakkan senyum lebarnya karena mereka menemukan bahan untuk taruhan yang paling menarik.
Tanpa buang-buang waktu, Ikal langsung mencari pekerjaan untuk mendapatkan biaya pembuatan perahunya. Sangat mengejutkan karena pekerjaan yang ia pilih adalah pekerjaan yang dari kecil ia takuti yaitu kuli tambang timah, karena di samping memerluakan fisik yang kuat upah yang didapatkan pun tak seberapa. Namun, Ikal tetap menjalani profesi barunya dengan semangat membara, sekali lagi inilah energi cinta, tulang-tulangnya yang sekan remuk tak dirasakannya.
Tiga bulan, ia menjadi kuli tambang timah, dengan bantuan teman-teman kecilnya anggota Laskar Pelangi. Ia mulai mengerjakan perahunya, hampir empat bulan mengerjakannya akhirnya perahunya siap juga untuk ditumpangi. Dengan mengajak tiga orang temannya, Ikal berangkat berlayar.
Tanpa sepengetahuan darinya, ternyata kepulauan batuan terdiri dari 11 pulau kecil berjejer, dengan sabar ia menyisir satu pulau ke pulau lainnya, sampai di pulau ke 9 Mahar mengajak Ikal pulang karena 2 pulau yang tesisa adalah pulau Kuburan, tempat orang orang sakit, namun Ikal masih bersikukuh ingin melanjutkan perburuannya. Sampai di pulau terakhir mereka menemukan rumah-rumah kecil berjejer, diamatinya satu per satu sampai di rumah terakhir Ikal melihat ada perempuan yang sedang duduk di teras, didekatinya permpuan itu, tak disangka perempuan itu menoleh dan langsung menyebut nama ikal! A Ling yang telah dicarinya sampai menghabiskan lebih dari setengah umurnya akhirnya ditemukan.
Cinta memang gila!. Begitu kata Netral Band dalam lagunya, energinya bisa menjadikan orang punya kekuatan tak terduga. Dengan cinta Mukesh Ambani, telah berhasil memimpin perusahaan-perusahaannya sehingga ia sukses menjadi orang terkaya nomor satu di dunia.
Novel ini tak hanya menyuguhkan perjuangan mencari cinta sejati yang menggugah semangat pembaca, tetapi juga sarat dengan muatan-muatan saintis dan edukatif. Hal ini bisa ditemukan pada cerita-cerita sekunder yang menghiasi cerita primernya.

1 komentar:

Anonim mengatakan...

semoga yang nulis jg menemukan cinta sejatinya,amin